Pilih Mana: Dicaci atau Dipuji


Barangkali akan banyak yang mengatakan lebih baik dicaci, karena kalau dicaci kita bisa bla bla bla, sedangkan kalau dipuji justru akan membuat kita bla bla bla bla. Nah kalau saya sendiri mengibaratkan cacian sebagai jamu yang menyehatkan, dan pujian sebagai es sirop yang menyegarkan.

Cacian bisa menjadi sarana yang paling baik untuk introspeksi diri. Sebagaimana jamu, kalau cocok maka jamu akan menjadi minuman yang menyehatkan. Tetapi kalau tidak cocok atau ramuannya tidak pas, maka hanya akan meninggalkan rasa pahit saja. Demikian pula jika kebanyakan jamu, akan membuat perut mulas. Cacianpun begitu, yang cocok boleh diminum secukupnya, yang tidak cocok jangan diminum.

Pujian bisa menjadi sarana yang bagus untuk silaturahmi. Sebagaimana sirop, di saat panas akan sangat menyenangkan minum es sirop, menyegarkan. Hanya harus diingat agar sirop tidak boleh diminum begitu saja, tetapi harus dicampur air putih secukupnya. Kebanyakan sirop tidak enak juga karena terlalu manis bikin pusing kepala, sakit gigi, dan diabetes. Pujianpun begitu, minum secukupnya dengan campuran air putih, sisanya disimpan saja di lemari kapan-kapan kalau perlu diminum lagi.

Dan seperti biasa, kuncinya adalah tidak berlebihan, maka cacian dan pujian pasti akan bermanfaat. Jangan hanya pilih-pilih salah satu saja. Minum keduanya, secukupnya saja. Maka anda akan sehat sentosa.

Mohon maaf jika ada salah kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Ke Atas]