Jangan Sampai Niat Baik Voting Malah Berbuah Tidak Baik


Tampilan baru kompasiana termasuk di kolom voting-nya semakin membuat para kompasianer bersemangat untuk memberikan penilaian atas sebuah tulisan. Beragam motivasi pemberian voting tersebut antara lain:

1. Tulisan isinya memang pantas mendapat penilaian
2. Karena teman
3. Karena penulisnya (terkenal/populer/favorit dst)
4. Motif lainnya.

Apapun motifnya tidaklah menjadi masalah karena itu adalah hak asasi, sah-sah saja.
Akan tetapi bagi umat Islam hak asasi tersebut menjadi dilematis jika dihadapkan kepada hadist berikut:

Rasulullah bersabda : “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah)

atau,

Rasulullah bersabda : “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mereka mendapatkan petunjuk kecuali Allah berikan kepada mereka ilmu debat. Kemudian beliau membaca : mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” (HR Tirmidzi dari Abu Umamah al Bahily). Sumber dari sini

Ini karena dalam perdebatan lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Antara lain: Saling mengejek mulai dari umpatan kasar sampai dengan sindiran halus (bilang kyai atau gus tanpa tahu kebenarannya). Juga menimbulkan sifat sombong yang muncul dalam kata-kata secara kasar seperti “bodoh sekali”, atau yang agak halus seperti “masak gitu aja nggak ngerti”, sampai yang sangat samar seperti “anda hebat karena mengerti apa yang saya maksud”. Nah dalam hal ini mem-voting tulisan yang berpotensi menimbulkan perdebatan akan sama saja artinya dengan menyetujui adanya perdebatan tersebut. Dan ini sangat berlawanan dengan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah. Untuk mereka sendiri yang senang berdebat, adalah sulit untuk dilerai kalau belum terpuaskan. Akan tetapi untuk yang hanya menyimak, ada baiknya untuk membaca dulu dengan teliti sebuah tulisan, apakah berpotensi menimbulkan perdebatan atau tidak. Dan berpikirlah berulang kali sebelum memberikan vote-nya.

Demikian pula untuk yang non-muslim. Biarpun tidak ada aturan yang mengikat, adalah lebih baik jika tidak mem-vote tulisan yang memancing perdebatan, terutama yang menjurus ke kekasaran. Karena mem-vote tulisan seperti ini ibarat orang yang bertepuk tangan melihat orang lain berkelahi, dengan kata lain, menjadi kompor. Kompor gas.

Mohon maaf jika ada salah kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Ke Atas]